Merayakan Kemerdekaan
Republik Indonesia ke-75
Perayaan hari kemerdekaan
Republik Indonesia yang ke-75 pada tahun 2020 ini sangat berbeda dari
tahun-tahun sebelumnya, karena memang
sejak awal tahun 2020 seluruh dunia digemparkan oleh pandemi COVID-19. Yang
mana membuat semua orang di dunia berada
dalam keadaan duka dan tidak aman. Kita semua pun harus selalu berhati-hati dalam
setiap melakukan kegiatan di luar rumah.
Namun jangan sampai pandemi
COVID-19 ini melunturkan semangat kita untuk mensyukuri nikmat kemerdekaan
negeri ini dan tetap hikmat dalam merayakan hari kemerdekaan Republik
Indonesia, karena masih banyak cara untuk merayakan kemerdekaan negeri tercinta
ini, yang pastinya dengan kegiatan-kegiatan yang positif dan tetap mematuhi
protokol kesehatan.
Dalam memperingati hari
kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 75 kali ini salah satu yang aku lakukan
yaitu dengan mengunjungi salah satu tempat bersejarah atau museum untuk
mengenang perjuangan para pahlawan jaman dahulu dalam meraih kemerdekaan,
karena di daerah ku tidak ada monumen dan museum, akhirnya aku memilih untuk
berkunjung ke salah satu monumen yang berada di Kabupaten Semarang yaitu Monumen
Palagan Ambarawa. Karena Monumen Palagan Ambarawa ini menjadi salah
satu tempat yang menyimpan banyak kenangan perjuangan para pahlawan dalam
meraih kemerdekaan dan jaraknya juga cukup dekat dari rumahku, kurang lebih 2
jam perjalanan.
Sejarah Pertempuran Ambarawa
Pict by : Siklimis.com |
Sejarah terjadinya Pertempuran Ambarawa ini dimulai karena pasukan sekutu (Inggris) tidak menepati janjinya. Sehingga pada tanggal 20 November 1945 terjadilah Pertempuran Ambarawa yaitu pertempuran antara TKR (Tentara Keamanan Rakyat) di bawah pimpinan Mayor Sumarto dan pihak sekutu dari Inggris.
Pada tanggal 21 November 1945, pasukan Inggris yang berada di Magelang ditarik mundur ke Ambarawa di bawah lindungan pesawat tempur. Namun, tanggal 22 November 1945 pertempuran berkobar di dalam kota dan pasukan Inggris melakukan serangan di perkampungan sekitar Ambarawa. Dan waktu itu pasukan TKR terus menggempur sekutu agar mereka mundur. Tepat pada tanggal 26 November 1945, Letnan Kolonel Isdiman yang merupakan pimpinan pasukan dari Purwokerto gugur.
Akhirnya pada tanggal 5 Desember 1945, sekutu dan pasukannya terusir dari Banyubiru. Pada tanggal 11 Desember 1945 Kolonel Sudirman mengambil prakarsa untuk mengumpulkan setiap komandan sektor, setelah mempelajari situasi medan pertempuran. Kemudian pada ada tanggal 12 Desember 1945 pukul 04.30 pagi, serangan mulai dilancarkan dan pertempuran berkobar di Ambarawa.
Setelah bertempur selama 4 hari, dan para sekutu sudah kehabisan senjata dan logistik, akhirnya mereka menyerah. Kemudian pada tanggal 15 Desember 1945 pertempuran berakhir dan pasukan Indonesia berhasil merebut Ambarawa. Kemenangan pertempuran ini kemudian diabadikan dengan dibangunnya Monumen Palagan Ambarawa.
Lokasi Monumen Palagan Ambarawa
Monumen Palagan Ambarawa ini berada di Jalan Mgr. Sugiyopranoto Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Untuk menuju ke lokasi Monumen Palagan Ambarawa ini sangatlah mudah karena berada di pinggir jalan raya Semarang – Yogyakarta dan juga dekat dengan Pasar Ambarawa. Jadi buat kalian yang ingin mengunjungi Monumen Palagan Ambarawa menggunakan kendaraan umum tak perlu khawatir karena banyak kendaraan umum yang melintasi depan Monumen Palagan Ambarawa.
Menilik Monumen Palagan Ambarawa
Pict by ; Siklimis.com |
Pagi itu tepat hari Selasa
tanggal 25 Agustus 2020 aku berangkat sekitar pukul 09.00 wib, dengan
mengendarai sepeda motor aku pun berangkat dengan santai sambil menikmati
pemandangan yang indah, kebetulan aku lewat jalur Boja-Sumowono-Ambarawa yang
mana di sepanjang jalan aku disuguhi pemandangan Gunung Ungaran yang sangat
indah dan pemandangan sawah-sawah dengan berbagai macam tanaman yang subur
sehingga membuat perjalanan menjadi tidak membosankan.
Monumen Palagan Ambarawa (Pict by : Siklimis.com) |
Akhirnya aku sampai di Monumen
Palagan Ambarawa sekitar pukul 11.00 wib dan ini untuk ketiga kalinya aku
berkunjung ke Monumen Palagan Ambarwa. Aku pun langsung membeli tiket, untuk
tiket masuk ke Monumen Palagan Ambarawa ini cukup murah, kalau weekdays
Rp.5000/orang sedangkan untuk weekend atau hari libur nasional Rp.7.500/orang
dan sudah termasuk bayar parkir. Kebetulan aku kesini pas weekdays jadi lumayan
sepi, karena memang di masa adaptasi kebiasaan baru ini kita harus menghindari
tempat-tempat yang ramai banyak orang, dan salah satu solusinya yaitu datang ketika
hari aktif.
Monumen Palagan Ambarawa (Pict by : Siklimis.com) |
Monumen Palagan Ambarawa diresmikan pada tanggal 15 Desember tahun 1947 oleh Presiden Republik Indonesia pada waktu itu Soeharto, Monumen Palagan Ambarawa dibangun bertujuan sebagai bentuk simbol untuk mengenang terjadinya Pertempuran Ambarawa pada tanggal 12-15 Desember 1945. Berkunjung ke Monumen Palagan Ambarawa bisa membuat kita seolah kembali ke masa lalu karena banyaknya benda-benda bersejarah yang menjadi saksi terjadinya Pertempuran Ambarawa, dengan begitu bisa meningktakan rasa cinta dan rasa bangga kita terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Penerapan Protokol Kesehatan di Monumen Palagan Ambarawa
Cuci tangan sebelum masuk (Pict by : Siklimis.com) |
Untuk masuk ke kawasan Monumen Palagan Ambarawa semua pengunjung harus mematuhi protokol kesehatan diantaranya dengan memakai masker, ccuci tangan karena sudah disediakan tempat cuci tangan serta papan himbauan untuk jaga jarak. Namun ada sedikit catatan untuk petugas Monumen Palagan Ambarawa karena protokol kesehatan yang diterapkan kurang lengkap, karena tidak ada petugas yang memeriksa cek tubuh sebelum masuk, dan tidak tersedianya pembayaran secara digital. Hal ini sebenarnya sangat perlu diperhatikan lagi demi keamanan dan kenyaman para pengunjung di masa adaptasi kebiasaan baru.
Ada Apa Saja di Monumen
Palagan Ambarawa?
Infografis by : Siklimis.com |
Monumen Palagan Ambarawa
menyimpan banyak kenangan sisa perjuangan para pahlawan dalam meraih
kemerdekaan, disini kita bisa melihat banyak sekali benda-benda bersejarah yang
digunakan ketika perang jaman dahulu. 5 benda bersejarah di Monumen Palagan Ambarawa diantaranya :
· Museum Isdiman
Museum Isdiman (Pict by: Siklimis.com) |
Pertama masuk ke area Monumen Palagan Ambarawa, mataku langsung tertuju pada bangunan bergaya joglo Jawa, dan itu ternyata Museum Isdiman. Aku pun langsung masuk ke dalam Museum Isdiman, di dalamnya terdapat
patung Letkol Isdiman yang mana Letkol Isdiman merupakan seorang pahlawan yang gugur saat perang melawan sekutu di Ambarawa. Disini juga
terdapat beberapa pakaian, senjata dan beberapa perlengkapan perang baik milik
para pahlawan Indonesia ataupun millik para penjajah. Benda-benda tersebut tersimpan
rapi di dalam lemari kaca, lalu ada juga sebuah maket denah wilayah Ambarawa
yang tersimpan di meja yang dilapisi kaca.
Suasana dalam Museum Isdiman (Pict by : Siklimis.com) |
Selain itu di dalam Museum
Isdiman juga terdapat foto-foto para pahlawan yang ikut berjuang dalam
Pertempuran Palagan Ambarawa serta juga terdapat lukisan panjang yang menggambarkan
kondisi Pertempuran Palagan Ambarawa. Melihat benda-benda bersejarah ini
mengingatkan kita betapa susah payahnya para pahlawan Indonesia dalam meraih
kemerdekaan. Sehingga kita semua sebagai generasi penerus bangsa harus
mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia ini.
·
Kereta Api Lokomotif
Kereta api lokomotif buatan Jerman (Pict by : Siklimis.com) |
Setelah dari Museum Isdiman aku melanjutkan untuk mengexplore area yang lain, tepatnya di sebelah utara Museum Isdiman aku melihat kereta api lokomotif buatan Jerman pada tahun 1902 yang masih kokoh bertahan, yang mana kereta api lokomotif ini dahulu digunakan oleh para musuh sebagai alat transportasi pada saat perang.
Setelah melihat Kereta Api Lokomotif, aku menuju ke bagian tengah yang mana di bagaian tengah ini terdapat Monumen Palagan Ambarawa yang kokoh menghadap ke timur yang mana Monumen Palagan Ambarawa ini tingginya kurang lebih 5 meter dan panjangnya 7 meter, monument yang dihiasi relief yang menggambarkan Pertempuran Ambarawa ini sangat artistik apalagi juga terdapat 3 patung tokoh pahlawan di bagian tengah dan 2 patung pahlawan di sisi kanan dan kiri.
·
Pesawat Mustang P_15 (Cocor Merah)
Pesawat Mustang P_15 (Pict by : Siklimis.com) |
Aku pun melanjutkan perjalanan mengexplore bagian paling utara, disitu aku melihat Pesawat Mustang P_15 (Cocor Merah) yang mana pesawat ini merupakan pesawat
milik sekutu yang dibuat oleh pabrik Gavaller Aircraft Corporation Amerika
Serikat. Pesawat ini sangat ditakuti oleh para TKR (Tentara Keamanan Rakyat)
karena pesawat ini mampu terbang 3185 km dengan kecepatan jelajah 753 km/jam,
selain itu pesawat ini juga dilengkapi persenjataan browing caliber sebanyak
rocket launcher 8 buah dan bom 2 buah. Namun berkat tekad dan semangat juang
yang tinggi, akhirnya para TKR bisa mengalahkan pasukan sekutu pada Pertempuran Palagan
Ambarawa.
·
Meriam & Tank
Tank dan meriam (Pict by : Siklimis.com) |
Di Monumen Palagan Ambarawa ini
juga terdapat beberapa meriam diantaranya meriam gunung merk bovor dengan
caliber7,5 cm buatan Swedia, selain itu juga terdapat meriam tank buatan
Inggris dengan diameter 20 cm. Dan di belakang monumen juga terdapat sebuah
mobil tank yang masih tersimpan rapi.
· Mobil Truk
Mobil truk pengangkut pasukan sekutu (Pict by : Siklimis) |
Kemudian di sebelah barat aku melihat dua mobil truk buatan Amerika Serikat yang dibuat
pada tahun 1941, yang mana truk ini mempunyai berat 4 ton yang berfungsi
sebagai alat transportasi untuk mengangkut para pasukan sekutu dalam
Pertempuran Ambarawa.
·
Taman Bermain Anak-anak
Taman bermain anak-anak (Pict by : Siklimis.com) |
Selain menyimpan benda-benda bersejarah peninggalan Pertempuran Ambarawa, di bagian barat Monumen Palagan Ambarawa ini juga terdapat taman dan wahana permainan bagi anak-anak sehingga anak-anak ketika berkunjung ke monumen dan museum ini bisa belajar sambil bermain.
Tak hanya itu saja Monumen Palagan
Ambarawa ini juga dilengkapi beberapa fasilitas umum seperti toilet, kamar
mandi dan mushola sehingga bisa membuat para pengunjung bisa semakin nyaman
saat berada di Monumen Palagan Ambarawa.
Manfaat Berkunjung ke
Monumen Palagan Ambarawa
Banyak sekali manfaat berkunjung
ke Monumen Palagan Ambarawa ini, diantaranya yaitu :
- Bisa menambah ilmu pengetahuan
- Tahu tentang sejarah Pertempuran Ambarawa
- Melihat langsung benda-benda bersejarah sisa peperangan
- Merefresh pikiran
- Bisa berfoto-foto
- Menambah
inspirasi
- Menambah rasa nasionalisme
Itulah kegiatan yang aku lakukan dalam rangka merayakan kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 di era adaptasi kebiasaan baru, jadi meskipun dalam masa pandemi kita masih tetap bisa melakukan hal-hal positif seperti berwisata sambil belajar sejarah di Monumen Palagan Ambarawa dan yang penting selalu mematuhi protokol kesehatan agar kita semua segera merdeka dari COVID-19. Tak hanya itu saja kita juga harus menjaga kemerdekaan Republik Indonesia dengan cara selalu menjaga perdamaian dan terus berkarya serta berkontribusi untuk Indonesia agar semakin maju, aman, sejahtera dan jaya.
13 Komentar
Aq pgn lihat kereta lokomotif nya sama pesawatnya. Ajak anak2 ada taman bermain pula
BalasHapusPasti Sara, Najla dan Bintang suka kalau diajak kesini
HapusSudah lama aku belum ke Ambarawa. Jadi pengen ngajak keponakanku piknik ke Ambarawa deh setelah baca postingan ini. Maskernya cakep banget sih.
BalasHapusYuhuu kalau berwisata ke Ambarawa jangan lupa selalu pakai masker ya
HapusUdah pernah ke sini dan sukak banget. Bisa belajar sejarah, bisa foto2, sekalian ajak bocah mainan krn ada playground nya.
BalasHapusEmang cocok banget mbak kalau ajak anak2 kesini, karena anak2 bisa belajar sambil bermaian.
HapusLihat kereta2nya teringat sama museum kereta Ambarawa deh. Tapi ini beda ya, Palagan Ambarawa. Aku waktu cuma melewati aja ga mampir. Ajak anak2ku pasti emreka suka karena demen sejarah apalagi ada bermacam2 tank, senjata dll biar nambah wawasan juga ya. Suka banget sama videonya. Pengen bisa bikin kayak Mas Zain ah belajar dulu hehehe. Menginspirasi aku banget deh, mantap. TFS :D
BalasHapusWaktu traveling ke Ambarawa, aku menandai Monumen Palagan ini di Google Maps.Sampai sekarang tanda bintangnya masih ada. Maksud hati kalau sudah selesai di Museum kereta mau mampir ke sini. Sayangnya niatnya tak terwujud.
BalasHapusPas banget nih, tempatnya di kota yang punya cerita sejarah kemerdekaan Indonesia, meskipun di tengah pandemi.
BalasHapusDulu sering lewat sini namun setiap mau mampir, selalu aja gagal... Entah temen yang nggak mau lah. Entah karna waktu atau karna udah kecapek an habis berpergian. Next lah ya agendakan ke sini..
BalasHapusSeru banget yaa mas ternyata Ambarawa itu, aku jadi inget Pertempuran Ambarawa yang melegenda itu. Btw, aku waktu itu ke Ambarawa ke Museum Kereta Apinya itu mas. Bagus banget view alamnya di Ambarawa yaah. Asli pengen balik lagi kesana akutuh hehe
BalasHapusRuangannya ada yang ber-AC nggak? Kalau nggak ada, aku bisa paham kenapa nggak ada pengecekan suhu. Mungkin juga karena tempatnya sepi, mas. Dan, well, biasanya museum-museum di Indonesia kan biaya operasionalnya nggak banyak :(
BalasHapusAmannya memang tetap jaga jarak dan hindari kontak fisik di mana pun. Stay safe!
Berwisata sambil belajar sejarah memang perlu loh, biar nggak lupa dengan sejarah bangsa, apalagi sampai memuja budaya asing ya Zain.
BalasHapus