Kabut pagi menyambut kedatanganku di kala itu, mentari pagi yang mulai menampakkan wujudnya perlahan menyinari bumi dengan hangatnya. Tepat pukul 07.00 pagi aku sampai di pasar Borobudur, seperti biasa setiap pagi aku selalu menyempatkan untuk sarapan pagi agar tubuh tetap sehat dan lebih bersemangat dalam menjalani aktivitas.
Setelah
selesai sarapan aku pun bergegas beranjak pergi menuju ke salah satu desa di
Kecamatan Borobudur yang masih sangat asri nan memesona yaitu Desa
Wisata Karanganyar, sebuah desa yang mempunyai pesona alam yang sangat indah,
serta seni budaya yang luhur dan kearifan lokal masih terus dilestarikan. Hal
inilah yang membuat Desa Wisata Karanganyar menjadi salah satu destinasi wisata
tujuanku yang sudah aku rencanakan sejak lama.
Mungkin
masih banyak yang belum tahu ada apa saja di Desa Wisata Karanganyar ini? Namun
siapa sangka ternyata Desa Wisata Karanganyar ini menyimpan potensi yang luar
biasa dan sejuta pesona yang sangat istimewa. Mari ikuti perjalananku
menjelajahi Desa Wisata Karanganyar.
LOKASI DESA WISATA KARANGANYAR
Tak
berselang lama aku pun sampai di Desa Wisata Karanganyar, karena letaknya yang sangat dekat dengan Candi Borobudur, kurang lebih
sekitar 5 KM dari Candi Borobudur atau hanya 10 menit perjalanan. Desa wisata yang sangat
terkenal akan kerajinan gerabahnya ini terletak di Desa Karanganyar Kecamatan
Borobudur Kabupaten Magelang Jawa Tengah. Untuk menuju ke Desa Wisata
Karanganyar ini juga sangat mudah, dari gerbang utama Candi Borobudur ambil
arah ke selatan dan kemudian kalian bisa ikuti papan petunjuk jalan menuju Desa
Wisata Karanganyar.
PESONA ALAM DESA WISATA KARANGANYAR
Terletak di lereng Pegunungan Menoreh membuat Desa Wisata Karanganyar dianugerahi pesona alam yang sangat luar biasa. Berlatar belakang Pegunungan Menoreh dan dikelilingi hamparan pohon-pohon hijau serta hamparan sawah yang luas dengan berbagai macam tanaman tumbuh subur sehingga membuat Desa Wisata Karanganyar ini menjadi sangat teduh dan mempunyai udara yang sangat sejuk.
Rasanya
sungguh sangat damai dan tenang berada
di Desa Wisata Karanganyar ini, karena suasana pedesaannya masih sangat alami dan
juga jauh dari kemacetan, keramaain, dan polusi udara. Tanah yang subur membuat
sawah-sawah di Desa Wisata Karanganyar ini bisa ditanami beraneka macam tumbuhan, mulai dari padi, jagung,
tembakau, kangkung, bayam, cabai, singkong, dan masih banyak lagi.
KERAJINAN GERABAH DESA WISATA
KARANGANYAR
Setelah
berkeliling desa sambil menikmati keindahan alam Desa Wisata Karanganyar, aku
pun melanjutkan perjalanan menuju ke Dusun Banjaran 1/Klipoh, yang mana di sini
mayoritas warganya berprofesi sebagai pembuat gerabah. Kerajinan gerabah di
Desa Wisata Karanganyar ini sudah ada sejak dulu, karena seni kriya gerabah ini
merupakan warisan dari nenek moyang. Bahkan pada jaman dahulu ketika dilakukan penggalian
Candi Borobudur juga ditemukan beberapa gerabah sehingga ini menjadi sebuah petunjuk
bahwa kerajinan gerabah di Desa Wisata Karanganyar ini sudah ada sejak ratusan
tahun silam.
Mbak Ayu ini salah satu pemuda yang patut diapresiasi karena di jaman yang sudah modern ini, di saat banyak pemuda desa memilih bekerja merantau ke kota tetapi Mbak Ayu masih setia menekuni kerajinan gerabah, “kalau anak-anak muda tidak mau membuat gerabah, siaa nanti yang akan meneruskan kerajinan warisan dari nenek moyang ini” ujar kata mbak Ayu. Memang peran para pemuda sangatlah penting dalam pelestarian kerajinan gerabah ini agar tetap lestari.
Proses
pembuatan gerabah khas Desa Wisata Karanganyar ini masih menggunakan alat-alat
tradisional. Gerabah disini juga cukup unik dan beda dengan kerajinan gerabah
di tempat lain, salah satu keunikan Gerabah Disini yaitu dalam proses pembakarannya.
Berwisata ke Desa Wisata Karanganyar ini rasanya sangat menyenangkan sekali, karena
kita bisa mendapatkan pengalaman yang sangat luar biasa mulai dari melihat proses
pembuatan gerabah secara langsung dan juga belajar membuat gerabah, selain itu
di sini kita juga bisa berbelanja gerabah yang bentuknya beraneka ragam mulai dari
gelas, mangkuk, piring, gentong, kendi, cangkir, vas bunga dan masih banyak
lagi, harganya pun sangat terjangkau mulai dari 5 ribu rupiah tergantung ukuran
dan kerumitan pada saat pembuatan.
BUDI DAYA JAMUR TIRAM
Budi daya jamur tiram di Desa Wisata Karanganyar ini dilakukan oleh para pemuda di Dusun Banjaran 2/Kragilan. Nampak beberapa pemuda sedang sibuk membuat media tanam jamur tiram yang terbuat dari serbuk kayu, aku pun langsung tertarik ingin belajar tentang proses budi daya jamur ini. Di sini kita akan diajari tentang bagaimana budi daya jamur tiram yang baik dan benar. Mulai dari pembuatan media tanam, pembibitan, perawatan hingga panen. Selain itu di sini kita juga bisa belanja jamur tiram yang bisa dijadikan sebagai oleh-oleh.
KERAJINAN UKIR DAN ANYAMAN BAMBU
SENI BUDAYA DI DESA WISATA KARANGANYAR
Desa
Wisata Karanganyar ini tak hanya kaya kan pesona alamnya saja, namun juga kaya
akan seni dan budayanya. Salah satu kesenian yang ada di Desa Wisata
Karanganyar yaitu Tari Kubro Siswo atau biasa dikenal dengan Kesenian Brodut Ponco Siswo.
Kesenian ini berasal dari Dusun Banjaran 1/Klipoh yang mana biasanya kesenian
tari ini dilakukan saat ada rombongan tamu wisatawan ataupun acara pernikahan.
Selain
itu di Dusun Ngadiwinatan 2/Dukuh juga terdapat Kesenian Tari Topeng Ireng,
kesenian tari ini juga biasanya dipentaskan pada saat-saat tertentu seperti
pernikahan dan acara besar lainnya. sayang
sekali ketika aku kesana belum bisa menyaksikan kedua kesenian tersebut secara
langsung.
BALKONDES DESA WISATA KARANGANYAR
Menjelajahi
Desa Wisata Karanganyar ini pastinya tidak akan pernah ada habisnya dan rasanya
tak cukup jika berkunjung ke Desa Wisata Karanganyar hanya satu hari saja,
karena saking banyaknya pesona keindahan alam dan budaya yang ada di Desa
Wisata Karanganyar ini, di sini kita tidak hanya sekedar jalan-jalan saja, akan
tetapi di sini kita juga akan mendapatkan banyak pelajaran dan pengalaman yang
sangat luar biasa.
Akhirnya
berakhir sudah perjalanan menjelajahi Desa Wisata Karanganyar ini dan pastinya
perjalanan kali ini sangat menyenangkan dan sangat berkesan.
Salam
Desa Wisata, Satu Desa Sejuta Cerita.
9 Komentar
Kerajinan anyaman bambunya mempesona banget. Keren. Lagi pula kondisi alamnya desa karanganyar benar-benar bikin sejuk di mata. Suka deh. Meski harus puas dengan jalan-jalan online doang akutu. Hehehehe
BalasHapusDimanapun slelau berkesan ya karena setiap daerah punya cirikhas/ cerita kalau aku auto bawa oleh-oleh tuu kerajinan ukir bambunya lucu lucu banget
BalasHapusBagus banget pemandangannya. Kapan ya bisa main ke sana?
BalasHapusHomestaynya per hari berapa kak ratenya?
Pengen kesana deh, aku tuh daridulu suka banget liat orang yang lagi fokus bikin gerabah tapi buat prakteknya susah hahahah
BalasHapusKeren, menarik banget intip pembuatan gerabah dan usaha jamur tiram. Ternyata banyak pemuda yang lebih suka merantau ya, kebanyakan daerah memang begitu. Padahal hal yang perlu dilestarikan di 'rumah' juga perlu dilirik nih.
BalasHapusTD pas awal baca, aku pikir Karanganyar di solo mas :D. Kampung mertuaku, ternyata di Magelang toh.
BalasHapusNaah aku banyak denger ttg balkondes yg juga menyediakan penginapan utk wisatawan, dengan hrg affordable. Aku pengen sih coba nginep di area desa wisata begini, apalagi tempat begini juga nyediain banyak aktifitas kan.
Itu yg ttg pembiakan jamur tiram, aku pernah beli yg utk oleh2, melalui online. Jadi tinggal kita buka penutupnya, gantung tiap pagi di siram. Puaaaas bgt pas jamurnya tumbuh buanyaaaaak. :)
Kayaknya kalah aku ke Karanganyar bakalan beli pot bunga nyaa langsung di pengrajin itu. Bawa ke rumah bisa bangga banget krn pnya pot langsung lihat cara bikinnya pula
BalasHapusDesa Wisata Karanganyar ini termasuk dalam desa wisata yaa..
BalasHapusBagus sekali dengan kekayaan budaya, Sumber Daya Alam dan alamnya yang memanjakan pengunjung. kalau kesini mau belanja gerabahnya, kudu bawa kendaraan sendiri yaa..biar bisa ngeborong.
Sekarang lagi happening hiasan rumah dengan vintage vibes.
Wah bisa belajar bikin gerabah juga ya 😍 sudah lama aku tertarik pengen belajar bikin gerabah gitu. Keren banget masih ada anak muda yang mau melestarikan kerajinan gerabah ini
BalasHapus